Wednesday, April 9, 2008

HAIL, Si HUJAN ES YANG BUAT KAGET

Pembaca...pernahkah rumah Anda tiba-tiba dikejutkan dengan hujan es batu? Mengagetkan karena Indonesia terletak di wilayah tropis, yang curah hujannya terdiri dari tetesan air. Adanya butiran-butiran es ini menyebabkan bunyi berisik ketika membentur atap rumah maupun kenderaan. Hujan berupa butiran es ini disebut hail, dan dapat terjadi di daerah tropis.
Hail tidak sama dengan salju. Curahan ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) . Awan CB merupakan awan dengan ketinggian dasar yang sangat rendah dan puncaknya menjulang tinggi akibat pemanasan permukaan yang menyebabkan penguapan berjalan intensif.
Awan jenis lain yaitu Cirrus, yang juga mengandung kristal es. Bedanya Cirrus yang berbentuk seperti serabut atau bulu-halus tidak menyebabkan hujan, sehingga tidak membawa hail.
Uap air di udara akibat pemanasan permukaan kemudian berkondensasi atau mengembun menjadi awan. Di dalam awan CB, udara masih naik ke atas sehingga membentuk puncak yang tinggi. Puncak awan yang tinggi inilah yang menyebabkan es terbentuk. Di lapisan terbawah atmospher kita, yaitu troposfir, suhu udara semakin rendah ketika udara semakin jauh dari permukaan. Suhu di puncak awan CB dapat melewati suhu titik beku air nol derajat. Di daerah subtropis dimana siklon atau badai terjadi dari awan Cb, hail dapat menyerang angin kencang dalam badai.
Sama dengan pembentukan tetes air, pembentukan butiran juga dimulai dengan adanya inti kondensasi. Inti kondensasi merupakan tempat 'melekatnya" uap air sehingga dapat mengalami pengembunan. Inti konsensasi dapat berupa debu atau molekul garam. Mungkin ibu-ibu ingat jika menaruh garam di tempat terbuka, lama kelamaan garam tersebut akan menjadi basah. Butir es terjadi jika awan yang sudah mengandung tetes air sangat dingin. Jika butir es terbentuk, maka ia dapat menangkap tetes air lain sehingga butirannya semakin besar dan akhirnya jatuh karena tidak dapat tertahan arus udara ke atas di dalam awan.
Hail dapat menyebabkan kerugian karena dapat merusak genteng, atap kaca, jendela kaca, kenderaan dan tanaman pertanian.
Source: Ania Supeni - Meteorologi Polonia Airport, BMG.
Image from: Stormgasm
Dirilis oleh Harian Analisa - Medan, 09-04-2008.

No comments: