Pembaca, mungkin anda pernah mendengar kalimat singkat di atas. Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama. Cap-go berarti lima belas, meh berarti malam.
Saat itu juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia. Di Medan sendiri, kaum muda biasa berpesta semalam suntuk dengan menggelar acara di tepi pantai, dari yang bertemakan makan malam bersama keluarga di malam terakhir perayaan Tahun Baru China, sampai pada acara romantis pasangan muda-mudi. Pantai Cermin, di kawasan Serdang Bedagai merupakan salah satu pantai yang paling sering dituju.
Saat itu juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia. Di Medan sendiri, kaum muda biasa berpesta semalam suntuk dengan menggelar acara di tepi pantai, dari yang bertemakan makan malam bersama keluarga di malam terakhir perayaan Tahun Baru China, sampai pada acara romantis pasangan muda-mudi. Pantai Cermin, di kawasan Serdang Bedagai merupakan salah satu pantai yang paling sering dituju.
Source: http://id.wikipedia.org/ Photo: Fireworks on Victoria SeaPort, HongKong
No comments:
Post a Comment