Tuesday, November 27, 2007

ViSiT MEDAN - Feel The Harmony Of Diversity

Prakata
Tulisan yang tidak selesai sekaligus ini diolah penulis dari berbagai sumber, pengalaman, observasi dan inspirasi penulis. Ada apa dengan judul di atas? Adakah yang patut dipertanyakan? Tulisan ini ditujukan bagi siapa saja, dari latar dan budaya apa saja untuk lebih mengenal Medan, bagi Anda yang ingin berkunjung ke Medan, sebagai sumber wacana informasi maupun bagi yang akan berdomisili di Medan dalam rangka ekspansi usaha, migrasi tugas maupun sebagai sumber mata pencaharian baru di wilayah ini untuk bersama kita tumbuh kembangkan kota Medan yang kita cintai ini.
Semua ada apapun murah! Penulis mengutip istilah ini hanya sebagai ungkapan akan kemudahan hidup di Medan, baik dari segi biaya hidup, fasilitas, kemudahan mendapatkan layanan publik di Medan yang semuanya tersedia serba lengkap, tentunya hal ini harus dibarengi dengan semangat pergaulan di tengah kancah masyarakat yang multietnis dan lintas budaya. Beberapa kota besar di Indonesia, dimulai dari sebagian Sumatera, kecuali NAD dan Bengkulu, daerah seperti Jawa, Bali sampai Kupang di NTT dan Makassar di Negeri Angin Mamiri pernah penulis kunjungi, dan Medan masih menyajikan nilai lebih. Tidak semua kelebihan dibahas penulis mengingat ruang dan waktu yang terbatas. Disajikan secara sederhana tanpa unsur politik dan SARA, mari kita jadikan Medan sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa, menuju masyarakat Indonesia yang madani, yang hidup dalam perdamaian dunia.
Di akhir tulisan, penulis menambahkan link ke sejumlah situs sebagai akses anda untuk mengenal kota Medan secara cepat, ringkas dan informatif.
Selamat membaca!
History

Bermula dari kawasan perkebunan Tembakau Deli, Medan ditemukan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590 silam. Terletak di posisi strategis yang dipersiapkan sebagai kota perdagangan di kawasan semenanjung Malaya di selat Malaka. Pada masa ini, jalur dagang umum dikuasai oleh oleh saudagar Arab, India dan China. Sementara saudagar Eropa lebih menguasai jalur dagang hasil perkebunan. Wilayah Medan tumbuh dan berkembang di belahan pantai Timur sampai Selatan. Di masa kolonial Belanda, Medan dipimpin dan dikendalikan oleh Kesultanan Deli dengan Sultan Ma’moon sebagai Raja Tanah Deli. Istana Maimun adalah sebuah bangunan bernilai sejarah, indah dan megah yang didirikan oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam pada 26 Agustus 1888 yang sampai sekarang berdiri tegar dan kokoh di pusat kota Medan. Dalam catatan "Memoria Van Overage" dari Residen Sumatera Timur G.A. Schere, 1889, disebutkan bahwa Istana Maimun dibangun dengan biaya 100.000 Gulden, dengan arsitek seorang Belanda, yaitu Capten T.H. Van ETP. Dalam kurun waktu lima abad inilah, Medan kini menuju sebuah kota metropolitan multietnis berpenduduk hampir 2 juta jiwa, yang tersebar di 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Suatu lintas kultural yang memberikan warna eksotis bagi eksistensi Medan di masa mendatang. (Catatan tambahan: Provinsi Sumatera Utara, memiliki 25 kabupaten/kota, 357 kecamatan, 5.616 desa/kelurahan dan 23.735 lingkungan, data akhir tahun 2007)
Topografi
Sebagai kota tropis di negeri khatulistiwa, kota Medan terletak di kawasan pantai Timur Sumatera Utara dengan hamparan luas 26.510Ha, berketinggian hanya 14 meter dari permukaan laut. Suhu udara berkisar 24 - 34°C. Di bawah naungan jajaran pegunungan Bukit Barisan dan Gunung Sibayak di Kabupaten Tanah Karo, yang merupakan gunung terdekat dengan Medan dengan jarak tempuh 65 km arah Selatan kota Medan. Untuk mencapai pantai Timur di kawasan Belawan, hanya berjarak 24 km kearah Utara, yang dapat ditempuh via ruas tol Medan – Belawan.
Tinjauan Umum
Dalam kurun waktu dekade terakhir ini, Medan terus menggeliat, berbenah, tumbuh dan berkembang menuju kota metropolitan pada tahun 2010.
Pada tahun tersebut, program AFTA (Asian Free Trade Area) resmi dicanangkan. Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, Medan dijadikan tolak ukur dan barometer percepatan pembangunan satu-satunya di luar pulau Jawa. Posisinya yang strategis dan eksotik di Asia Tenggara tengah bergelut menuju posisi terhormat dan terdepan di berbagai sektor kehidupan. Sebagai parameter dan indikator kota modern adalah pembangunan gedung, sarana, prasarana dan infrastruktur bagi publik yang kian meningkat. Sejalan dengan ini pula, sumber daya manusia yang handal dan tangguh menjadi kunci sukses mencapai sasaran yang ditetapkan. Hal inilah yang menjadi cermin menuju metropolitan yang madani, yang terpenting adalah pola kerjasama kemitraan yang sinergi antara pemerintah kota sebagai regulator maupun para pelaku usaha sebagai penggerak ekonomi.
Sejumlah investor lokal, nasional maupun global, baik yang telah maupun yang akan berinvestasi terus tumbuh dan berkembang merambah semua sektor kehidupan, antara lain ekonomi, pendidikan, teknologi, sosial, seni budaya dan pariwisata. Nama - nama global seperti JW Marriot, Sogo, Starbuck’s Coffee, Carrefour, Astro dan Petronas telah familiar bagi warga Medan. Belum lagi sederet nama - nama nasional dan multinasional yang bermain di berbagai bidang produk dan jasa. Peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, ekonomi nasional dituntut menyajikan yang terbaik bagi anak negeri, di sisi lain kita hanya mampu menjadi penonton di negeri sendiri. Sungguh ironis. Untuk menjawab inilah, mau tidak mau, suka atau tidak suka, persiapan kemampuan SDM lah yang harus kita benahi agar pada menjadi tenaga yang berkompetensi menghadapi persaingan global yang akan kita capai di masa mendatang. Tidak dipungkiri, kehadiran nama global tersebut juga turut andil dalam pembangunan nasional. Hitung saja berapa tenaga kerja yang tersalurkan, berapa penerimaan negara dari sektor pajak? Terlepas dari unsur alih teknologi, kehadiran mereka harus kita terima sebagai sumbangsih untuk kemajuan bangsa. Sekilas catatan penulis: Keberadaan jaringan Hotel JW Marriot di Medan adalah yang kedua setelah Jakarta. Bahkan di Surabaya dan Singapore, hanya ada nama Marriot, tanpa JW-nya.
Visit To Medan
Kala senja menuju peraduan, lampu lampu hias menambah eksotis kota ini. Sejumlah hotel berbintang dari bintang lima hingga kelas melati bertebaran di jantung kota. Sebut saja JW Marriot, The Aryaduta Hotel, Grand Angkasa Int’l Hotel, Polonia Int’l Hotel, Best Western Asean Int’l Hotel, Tiara Int’l Hotel, Danau Toba Int’l Hotel, Novotel Soechi Int’l Hotel, Citi International Hotel, Inna Dharma Deli Hotel, Emerard Garden Int’l Hotel, Grand Antares Int’l Hotel, TravellerS SuiteS, Garuda Plaza Int’l Hotel, Sumatera Village Resort hingga yang bernuasa klasik dan konservatif, yaitu Wai Yat Int’l Hotel. Belum lagi sederet hotel dengan nama lokal fasilitas bintang khusus untuk pendatang dan turis dengan ransel (istilah yang populer untuk kaum pendatang ini adalah backpackers turist).
Deretan hotel tersebut siap menyambut siapa saja, baik pelaku usaha dalam dan luar negeri maupun kaum turis lokal dan mancanegara yang dating dengan berbagai tujuan dan kepentingan antara lain wisata bisnis, wisata konvensi, wisata alam, wisata rohani sampai wisata kuliner. Catatan penulis: Wisata kuliner adalah wisata bagi para penikmat sajian makanan dan jajanan khas suatu daerah, yang merupakan trend wisata yang terus berkembang dalam dua tahun terakhir ini.

Wisata Alam
Bagi anda yang pertama kali mengunjungi Medan, ingin mencoba sesuatu yang yang lain dan eksotis, wisata alam dan kuliner wajib menjadi pilihan anda. Mulailah perjalanan dari Medan menuju Berastagi, sebuah kota pegunungan berhawa sejuk, berjarak 65 km arah Selatan kota Medan. Panorama alam pegunungan nan asri bisa anda dapatkan sembari menikmati semilir angin sejuk yang menembus kalbu. Terdapat empat hotel berskala internasional di kota ini, antara lain Sibayak Int’l Hotel and Resort, Sinabung Int’l Hotel and Resort, MikieHoliday Resort and Hotel dan Mutiara Int’l Hotel. Sejumlah tempat wajib anda kunjungi seperti daerah wisata Bukit Gundaling, Bukit Kubu, Pasar Buah Berastagi dan pemandian air panas (hot spring water) dari sumber mata air belerang kawasan lereng Gunung Sibayak, di Desa Raja Berneh, Doulu, Unit Area Panas Bumi Pertamina.
Kemudian jangan lupa anda kunjungi Desa Peceren (1 km sebelum kota Berastagi) untuk menikmati sajian wajik khas dan cendol hangat. Ketika malam menjelang, segelas bandrek susu telur yang ada di pasar kaget kawasan Jl. Veteran sangat pas anda seruput untuk menemani suasana dingin alam nan damai. Dari Berastagi, anda langsung menuju Merek, via Kabanjahe (ibukota Kabupaten Tanah Karo) yang terletak 35 km arah Selatan Berastagi yang merupakan kawasan Dataran Tinggi Toba (Toba Highland). Di sini anda bisa menikmati sisi lain keindahan Danau Toba dengan panorama gunung dan air terjun Sipiso-piso (Sipiso-piso Waterfall). Lintaslah wilayah ini menuju Desa Tongging, Desa Si Kodon-Kodon dan Desa Paropo. Anda akan disuguhkan panorama tepian Danau Toba yang eksotis dengan hamparan sawah hijau dan perkebunan tanaman bawang.
Dari Merek, perjalanan diteruskan ke Parapat via Seribu Dolok dan PematangSiantar dengan jarak tempuh 120 km. Parapat adalah salah satu daerah tujuan wisata yang kerap kali dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Kota Parapat tepat berada di tepian Danau Toba di wilayah Kabupaten Simalungun. Dari Medan dapat ditempuh dengan perjalanan darat selama 4 jam dengan jarak tempuh 174 km. Dengan gugusan Pulau Samosir di tengah danau, anda bebas menikmati nuansa alam danau dengan vegetasi pinus. Berbagai kelas hotel yang ada, seperti Niagara Int’l Hotel and Resort, Patra Jasa Hotel and Resort, Parapat View Hotel, Danau Toba Cottage dan banyak lagi cottage bernuansa asri tepian danau di Pulau Samosir, siap menyambut anda dan keluarga. Saat menuju Medan, jangan lupa untuk menyinggahi kota PematangSiantar, ibukota Kabupaten Simalungun. Bagi anda pecandu kopi, singgahlah sejenak untuk menyeruput segelas kopi Kok Tong di bilangan Jalan Cipto. Gerai yang telah eksis sejak 1925 ini menawarkan cita rasa kopi yang tidak kalah mutunya dengan gerai – gerai kopi internasional lainnya yang telah anda kenal. Dari sini, mampirlah ke toko A1-Asli di jalan Merdeka. Di sinilah pusat gerai snack yang telah melegenda dengan produk olahan dari kacang dan wijen. Produknya kini tersebar ke seluruh Nusantara melalui pusat retail ternama di negeri ini. Info lengkap silahkan kunjungi www.a1asli.com
Satu tempat wisata yang sayang dilewatkan adalah Pantai Cermin Theme Park di kawasan Serdang Bedagai, tepatnya di Kecamatan Perbaungan. Dari PematangSiantar, setelah melewati kota Tebing Tinggi, anda akan memasuki kawasan ini tepat di jalur lintas Sumatera. Kawasan wisata eko-bahari di tepian Selat Malaka ini menawarkan taman bermain ala Ancol-Jakarta. Sambil menikmati seafood, funland dan waterboom, tersedia juga cottage dengan fasilitas bintang empat. Semua tempat wisata di yang disebut penulis di atas, bisa anda jalani dengan waktu 3 hari 2 malam.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)
Kawasan wisata alam di daerah perbatasan provinsi Sumatera Utara dengan Nanggroe Aceh Darussalam ini memikili vegetasi hutan hujan tropis (rain forest) untuk konservasi alam, flora dan fauna. Berkunjunglah ke Bahorok, terletak 99 km sebelah Barat Daya kota Medan, berada di Kabupaten Langkat, batas akhir provinsi menuju Tanah Rencong. Tempat ini sangat dikenal dunia sebagai Pusat Rehabilitasi Orang Utan (Pongo pygmaeus sp), hasil kerjasama dengan badan konservasi lingkungan hidup dunia, WWF (World Wildlife Fund) yang berbasis di Gland, Switzerland.
Sekedar catatan penulis, badan ini telah eksis sejak 11 September 1961, memfokuskan diri pada 3 kegiatan utama, yakni penelitian, konsultasi dan lobbying. Bersumber dana dari lima juta lebih pendonor di seluruh dunia, pada tahun 2005 saja WWF mengelola dana yang mencapai US$ 120.910.695, dengan 4.500 tenaga sukarelawan yang tersebar di lebih dari 90 negara. WWF saat ini tercatat menangani 15.000 lebih proyek konservasi lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati (biological diversity), dan akan terus bertambah. (Sumber: WWF)
Berbagai sarana dan prasarana seperti hotel dan cottage tersedia di sini, terletak pas di kawasan air sungai Bahorok yang memiliki arus kuat. Anda bisa menelusuri kawasan ini dengan jalur trekking maupun arung jeram dari hulu sambil menguji ledakan adrenalin anda. Kawasan ini juga bisa ditempuh dari Kabupaten Tanah Karo dengan jalur hiking dan trekking di Gunung Sibayak ( 2147mdpl ) dengan waktu tempuh 4 hari. Anda butuh pemandu lokal untuk jelajah lintas alam ini agar tidak tersesat. Kemudian stamina fisik harus prima. Berbagai kekayaan alam dan keanekaragaman hayati dapat anda temui di sini.
Wisata Malam
Sekembali ke Medan setelah perjalanan melelahkan, saatnya anda refreshing untuk sekedar window shopping dan wisata belanja ke sejumlah pusat perbelanjaan modern yang ada. Penulis merekomendasikan Sun Plaza di bilangan Kampung Keling(sebutan warga Medan untuk kawasan jalan HZ.Arifin).
Sederet gerai dengan nama global telah hadir di sini antara lain Starbuck’s, The Coffee Bean, BreadTalk dan J.Co Donut’s. Tak ketinggalan butik internasional ternama, pusat perawatan tubuh dan wajah internasional yang semuanya dipadu dalam manajemen one stop shopping. Sebagai info tambahan, plaza ini dulunya adalah Markas Polisi Daerah Sumatera Utara, sebelum akhirnya dibangun gedung baru di kawasan Tanjung Morawa. Lahan tersebut di take-over oleh Media Grup pimpinan Surya Paloh dan anak perusahaan rokok GudangGaram wilayah distribusi Sumut yang sekarang aktif mengelola manajemen Sun Plaza. Rekomendasi kedua untuk dikunjungi adalah Plaza Medan Fair di bilangan Petisah, jalan Gatot Subroto. Diikuti Medan Mall, Medan Plaza, Thamrin Plaza dan Millenium Plaza. Tempat yang terakhir ini dikenal sebagai ITC Roxy-nya Medan. Ratusan kios ditiap lantai ditempati oleh pedagang ponsel, asesoris ponsel dan gadget lainnya.

Wisata Kuliner
Lelah berbelanja? Saatnya menjajaki wisata kuliner. Dari kawasan gedung ke kaki lima, tenda ke tenda, mulailah dari Merdeka Walk dan Kesawan Square. Kedua tempat hang-out yang saling berdekatan ini menawarkan konsep sajian makanan dan jajanan di ruang terbuka. Berbagai olahan tradisional, ala Western, Indian sampai Oriental tersedia di sini, diiringi live music tentunya. Silahkan mencoba Sate Padang dan Martabak India yang menggoyang lidah, Beef Lasagna, Nasi Briyani dan bebek panggang Sechuan. Berikutnya penulis merekomendasikan kawasan Kampung Keling, yakni pusat jajanan Pagaruyung, nikmatilah martabak telur khas India dan roti cane yang renyah atau sekedar menikmati sajian mie rebus khas Medan dengan kuah kental beraroma lemon. Sebagai penutup, pesanlah seporsi kerang rebus ala Medan yang disajikan dengan saos nenas dan kacang. Dijamin lidah anda makin bergoyang nikmat. Akhirilah dengan segelas jus terong belanda campur sirsak dan pokat. Sejuta kesan sejuta kenangan.
Bagi anda penggemar Chinese food seperti kwetiau dan bihun goreng seafood, mampirlah ke kawasan Pasar Baru tepatnya di jalan Semarang dan jalan Selat Panjang. Bagi yang ingin terapi hormon dan darah, tersedia empedu dan daging ular dalam berbagai sajian. Pendek kata, bagi anda yang sering berkunjung ke kawasan Kota di Jakarta Barat, di sinilah dikenal sebagai kawasan Mangga Besar-nya Medan.
Sejumlah kawasan lain yang sayang untuk dilewatkan, tentunya bagi anda penggila kuliner adalah Multatuli Indah Food Square, Airlangga Food Center, Golden Seafood di bundaran Petisah dan S.Parman Food Court. Masih mau tempat makan eksotis lainnya? Ternyata masih banyak. Medan benar-benar surga kuliner. Kalau anda termasuk tipe petualang kuliner, telusurilah jalan jalan berikut saat malam mulai menyapa, antara lain Jalan A. Yani, Jalan Sumatera, Jalan S.Parman, Jalan H. Adam Malik, Jalan Waringin, Jalan Sekip, Jalan Gajah Mada, Komplek Asia Mega Mas hingga bilangan warkop dinihari di kawasan Jl. Jend. Sudirman, seputaran Kampus STIE Harapan. Khusus anda penggemar bakso, silahkan menuju Bakso Amat di bilangan jalan Ir. H. Juanda, pas di tikungan kawasan Multatuli. Bagi yang doyan sate, nama Sate Memeng di kawasan UniLand Jalan Irian Barat.
Bagi sebagian kaum metropolis elite dan middle class, tempat hang-out dan kuliner high class juga banyak tersaji, sebut saja Deli DarBar Resto, khusus menyajikan Indian Food di bilangan Jalan Taruma, Kampung Keling. Pengen nuasa tradisional modern, silahkan berkunjung ke Koki Sunda Resto di bilangan S. Parman dan Hasanuddin. Olahan khas Sunda yang nikmat dan “ndeso” disajikan dalam suasana minimalis modern. Tersedia juga area free hotspot bagi pebisnis, hasil kerjasama dengan XL. Kemudian anda bisa kunjungi juga Nasi Bakar Mas Hardjo di bilangan Sutomo Ujung, kawasan Grand Angkasa Int’l Hotel. Bagi yang selera dengan citarasa oriental, telusurilah Nelayan DimSum di Sun Plaza, Mikado dan Ria Restorant di bilangan Palangkaraya, Delima Resto di Jalan Hindu, TaiPan Resto di Capital Building, bilangan Putri Hijau dan Asean Delight Resto di Jalan Pandu.
Khusus western food, penulis merekomendasikan Bel Mondo Café and Bar di kawasan Kampung Keling tepat di seberang gedung Sun Plaza. Berbagai steak dan cuisine impor tersaji lengkap di sini.
Terakhir bagi yang doyan masakan Jepang, silahkan ke SushiTei, gerai internasional yang terletak di bilangan Teuku Daud ini menyajikan beragam menu khas negeri Sakura hasil olahan koki lokal yang handal. Ingin tau ragam layanan menu yang disajikan, silahkan kunjungi
www.sushitei.com
Wisata Rohani
Kota Medan terdiri dari masyarakat multietnis yang lintas budaya dan agama. Terdapat 2 lokasi utama lintas agama yang semuanya tersebar di luar kota yang dikenal sebagai tempat wisata rohani, yaitu Taman Wisata Iman di Bukit Sitinjo, Sidikalang, Kabupaten Dairi, berjarak tempuh 3 jam dari Medan, melintasi daerah tujuan wisata Berastagi dan Merek di Tanah Karo. Kemudian Taman Wisata Dewi di Bandar Baru, terletak 46 km dari Medan, di jalur ke Berastagi. Dua yang terakhir adalah tempat wisata rohani khusus nasrani, yaitu Wisma Samadhi Maranatha, di Desa Peceren, Berastagi dan Puncak Salib Kasih di Bukit Siatas Barita, kota Tarutung, ibukota Kabupaten Tapanuli Utara.
Catatan penulis: Bagi pembaca yang memiliki informasi lain tentang sub-topik ini, silahkan beri masukan ke penulis agar info di atas dapat di up-date.
Transportasi
Sektor transportasi memegang jalur vital dalam menghubungkan manusia (connecting people) demi kelancaran dan kemajuan suatu peradaban. Tiga subsektor transportasi, yaitu darat, laut dan udara yang akan dibahas di sini secara ringkas adalah berbagai moda transportasi yang tersedia di kota Medan, yang menghubungkan Medan dengan kota – kota lainnya, di dalam maupun luar negeri. Berbagai pilihan tersedia sesuai tujuan anda, ingin nyaman, cepat, murah, mewah atau ekonomis, semua ada, apapun murah.
Jalur Darat
Angkutan darat di Medan dilayani oleh berbagai jenis moda transportasi. Sebut saja becak dayung, becak mesin, angkot dan taxi ber-argo, bus antar kota dalam provinsi (AKDP), antar kota antar provinsi (AKAP) dan kereta api. Pintar-pintar lah menawar bagi anda pendatang baru. Jika anda memilih becak mesin, jarak tempuh 2 – 5 km di dalam kota hanya dengan tarif 7 – 10rb rupiah. Untuk angkutan kota sejenis Sudako, Rahayu, Morina, dan Povri, bertarif Rp. 2.500 per
orang untuk jarak dekat sampai radius 12 km di pinggiran kota. Untuk bus penumpang antar kota, dua terminal di pinggiran kota siap melayani anda. Terminal Amplas khusus untuk jalur bus tujuan kota – kota besar di Sumatera, Jawa dan Bali. Terminal Pinang Baris, khusus untuk jalur bus tujuan Nanggroe Aceh Darussalam dan beberapa kota lainya di Kabupaten Langkat. Disamping 2 terminal itu, jangan lupakan pula Terminal Gajah Mada, khusus bus eksekutif tujuan Aceh. Bagi anda yang berencana ke kota lainnya di Sumatera seperti Pekan Baru, Padang, Jambi dan Palembang, silahkan ke kawasan SM.Raja, dari perempatan Taman Makam Pahlawan hingga 6 km menuju Terminal Amplas, terdapat banyak perusahaan bus yang beroperasi. Nama yang familiar adalah ALS (Antar Lintas Sumatera), telepon 061 - 786 6685 dan Makmur, telepon 061 - 786 4646. Ini masih ditambah lagi dengan jumlah armada kecil trayek jauh yang tersebar di sepanjang jalan itu, terutama untuk tujuan jalur – jalur urban.
Bagi yang ingin ke kota tingkat II di Sumut dengan perjalanan santai dan ekonomis, gunakanlah jasa kereta api. Stasiun Kereta Api Besar Medan di kawasan Lapangan Merdeka Medan melayani rute Medan – Kisaran – TanjungBalai – RantauPrapat. Medan – TebingTinggi – PematangSiantar dan Medan – Binjai. Tiga pilihan jalur ini melayani kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif.Untuk info dan pemesanan tiket, silahkan anda hubungi 061 – 4148666.
Jalur Laut
Moda angkutan penumpang via laut ini melayani tujuan Jakarta dan kota – kota di negeri serumpun Malaysia seperti Penang dan Port Klang. Adalah PELNI, satu-satunya perusahaan negeri yang melayani tujuan ke Jakarta dengan KM. Kelud dan KM. Sinabung. Untuk info tiket dan keberangkatan, anda dapat menghubungi agen resmi Pelni di Trophy Tour, 061 – 4155 777.
Untuk tujuan Penang, saat ini dilayani oleh KM Kenangan Express, KM Bahagia Express dan KM Langkawi Ekspress. Berangkat setiap hari kecuali Senin dan Jumat dari Pelabuhan Belawan. Anda dapat menghubungi PT. Amalia Amanda di bilangan Katamso dengan telepon 061 – 4521666.
Jalur Udara
Saat ini tercatat ada 13 maskapai penerbangan national dan internasional yang melayani jalur udara dari dan ke Medan. Polonia Internasional Airport, di kawasan Polonia bilangan jalan Ir. H. Juanda merupakan bandara tersibuk satu – satunya di luar Pulau Jawa. Dari 12 maskapai tersebut, terdapat 3 nama maskapai plat merah, yaitu Garuda, Mandala dan Merpati, 5 maskapai swasta nasional, yaitu LionAir, AdamAir, BataviaAir, SriwijayaAir dan KartikaAir. Kemudian 3 maskapai swasta regional, yaitu SMAC – Sabang Merauke Air Charter, Riau Airlines dan SussiAir serta 2 nama asing terakhir yaitu MalaysianAirlines (MAS) dan SilkAir (Singapore). Beberapa nama travel biro yang telah familiar bisa anda hubungi untuk informasi airline dan tiket seperti Trophy Tour 061 – 4155777, King’s Travel and Holiday 061 – 4521111, Worta Holiday 061 4539000, Raya Utama Travel 061 4571122 dan TX – Travel 061 4566199.
Sebagai informasi tambahan penulis, Bandara Internasional Polonia, sampai tulisan ini dibuat masih dalam tahap pembangunan land area di KualaNamu, yang berjarak sekitar 27 km sebelah Tenggara Medan. Diperkirakan selesai pada awal 2010.
Oleh – Oleh Khas Medan
Di pintu luar Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Arrival Domestic Area, jika anda perhatikan dengan jeli kedatangan pesawat dari Medan, maka tampak oleh – oleh yang dibawa penumpang mayoritas adalah Bika Ambon, ya.. penganan kue hasil kombinasi tuak, ragi dan telur tersebut seakan menjadi icon khas kota Medan. Penulis merekomendasikan satu nama yang telah eksis sejak 1986, dengan mutu dan aneka citarasa terlezat diantara gerai bika di bilangan Mojopahit No. 11-D, yakni Bika Ambon Ratna. Anda dapat menghubungi 061-4147995 untuk pesan antar. Kemudian yang kedua adalah Bolu Gulung Meranti, hasil olahan homemade ini dalam kurun waktu 5 tahun terakhir paling banyak diburu sebagai oleh-oleh khas Medan. Terletak di bilangan Petisah di Jalan Kruing, dulunya di Jalan Meranti, silahkan anda mencoba citarasa keju-mocca, yang terfavorit diantara semua rasa, dapat anda pesan di 061– 4538217. Ada lagi? Nah yang sayang untuk dilewatkan buah Durian. Memasuki bulan Agustus – November, buah durian dengan mudah anda temukan di sisi jalan utama kota Medan antara lain Jl. H. Adam Malik, Jl. Sumatera dan simpang Kuala jalan Jamin Ginting. Di tempat yang terakhir ini, anda bisa dapatkan buah durian dengan harga relatif murah,berkisar 5-8rb/buah.
Bagi anda yang tidak mau repot, paketkanlah dengan wadah plastic box yang tersedia dalam berbagai ukuran, dan anda harus extra hati – hati jika akan dibawa via pesawat. Pintar-pintar lah agar bisa lolos pemeriksaan bagasi di counter x-ray. Umumnya orang yang doyan durian paling banyak bisa menghabiskan 2 buah ukuran sedang. Ada sepotong cerita menarik dari leluhur Tanah Karo, belahlah buah durian secara melintang, berlawanan arah dari yang biasanya, maka anda tidak akan kenyang dan nambah lagi… Hmm, ayak – ayak wae…Kemudian agar tidak panas dalam karena makan durian, taruhlah air minum secukupnya pada sepotong kulit durian (selundang;dalam bahasa minang), minumlah. Terakhir agar tangan tidak berbau durian, jangan dicuci dengan rinso atau sejenisnya, nanti malah makin tercium bau duriannya. Kiatnya ternyata sungguh sederhana dan unbelievable… Rendamlah 1 – 2 potong kulit durian dalam ember kecil yang berisi air bersih, kemudian cucilah, ciumlah…
Dijamin tangan akan bersih dan tidak berbau sama sekali?
Tiga oleh-oleh di atas adalah yang paling dicari dan diburu bagi mereka yang berkunjung ke Medan.

Yang lainya jangan anda lupakan buah terong belanda dari Berastagi, snack A1-Asli dan bubuk Kopi Kok Tong yang keduanya asal PematangSiantar, dodol durian khas Pasar Bengkel – Perbaungan dan Kacang Sihobuk khas Tapanuli Utara.

Medan, sejuta kesan sejuta kenangan…
Anda dapat mengunjungi link di bawah ini untuk mendapatkan infomasi lengkap tentang Medan dan daerah wisata lainnya di Sumatera Utara, diantaranya:

No comments: